Selasa, 22 November 2011

OBSTETRI - Dian Husada

KOMPLIKASI KEHAMILAN
Syok
Syok adalah gangguan sirkulasi darha ke jaringan sehingga kebutuhan oksigen tidak terpenuhi. Gejala klinisnya berupa tekanan darah turun, nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari-jari, sesak napas, penglihatan kabur, gelisah dan oliguria/ anuria.
Jenis-jenis berdasarkan etiologi :
  • Syok hemoragik, yaitu syok karena pendarahan yang banyak.
Penyebabnya pada kehamilan muda ; abortus, kehamilan ektopik, penyakit tropoblas (mola hidatidosa), kehamilan antepartum; plasenta previa, solusia plasenta, ruptur uteri, pasca persalinan; atonia uteri, laserasi jalan lahir.
  • syok neurogenik, yaitu karena rasa sakit yang hebat. Penyebabnya berupa kehamilan ektopik, solusio plasenta, persalinan dengan forsep atau persalinan letak sungsang dimana pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar, ruptur uteri, inversio uteri akut, pecah ketuban pada polihidramnion, ataupun splanchnic syok.
  • Syok kardiogenik, yaitu syok karena kontraksi otot jantung yang tidak efektif. Bisa disebabkan karena infark otot jantung atau kegagalan jantung.
  • Syok endotoksik atau septik, yaitu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin. Penyebab tersering adalah bakteri gram negatif. Sering dijumpai pada abortus septik, koriamnionitis dan infeksi pasca persalinan.
  • Syok anafilaktik, yaitu karena alergi atau hipersensitivitas terhadap obat-obatan.

Emboli Air Ketuban
Yaitu masuknya cairan amnion kedalam sirkulasi ibu sehingga menyebabkan kolaps pada ibu pada waktu persalinan. Kejadian ini lebih sering pada kontraksi uterus yang kuat dengan spontan ata induksi dan terjadi pada waktu air ketuban pecah dan ada pembuluh darah yang terbuka pada plasenta atau serviks.
Pendarahan pada Kehamilan Muda
  • Abortus, yaitu pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Batasnya sebelum kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gr.
  • Kehamilan  ektopik, yaitu pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. 95% kehamilan ektopik terjadi di tuba fallopi.
  • Mola hidatidosa, yaitu kehamilan yang berkembang tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa degenerasi hidropik.
Pendarahan pada Kehamilan Lanjut
  • Plasenta previa, yaitu plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. Etiologi pasti belum diketahui pasti. Mungkin secara kebetulan saja blastokista menimpa desidua di daerah segmen bawah rahim tanpa latar belakang lain yang mungkin. Vaskularisasi desidua yang tidak memadai akibat peradangan atau atrofi.
Klasifikasinya:
  • Plasenta previa totalis atau komplit→plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum.
  • Plasenta previa parsialis→plasenta yang menutupi bagian ostium uteri internum.
  • Plasenta previa marginalis→plasenta yang tepinya berada di pinggir ostium uteri internum.
  • Plasenta letak rendah→plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
  • Solusio plasenta, yaitu lepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium sebelum waktunya yakni sebelum anak lahir.
Etiologinya digolongkan dalam 5 kategori:
  • Kategori sosioekonomi→termasuk keadaan yang tidak kondusif seperti usia muda, primiparitas, single-parent,pendidikan yang rendah, solusio plasenta rekurens.
  • Kategori fisik→trauma tumpul pada perut, umumnya karena kekerasan dalam rumah tangga atau kecelakaan dalam berkendaraan.
  • Kategori kelainan pada rahim→contohnya mioma seperti mioma submukosum di belakang plasenta atau uterus berseptum.
  • Kategori penyakit ibu→seperti tekanan darah tinggi dan kelainan sistem pembekuan darah (trombofilia)
  • Kategori sebab iatrogenik→seperti merokok dan penggunaan kokain. Pre-eklampsia (Hipertensi Kehamilan) Pre-eklampsia atau biasa disebut toxemia, belakangan ini banyak dialami oleh ibu hamil.
    Gejalanya:
  • Kenaikan tekanan darah secara mendadak sampai 140/90
  • Pembengkakan  di tangan dan wajah
  • Adanya protein dalam urin
  • Sakit kepala atau demam
  • Detak jantung cepat
Dibawah ini faktor-faktor  yang bisa membuat ibu hamil mengalami pre-eklampsia:
  • Hamil pada usia diatas 40 tahun
  • Hamil kembar
  • Kehamilan pertama
  • Ibu yang sudah mengidap tekanan darah tinggi
Bagaimana pengobatannya?
Apabila ibu hamil di diagnosa mengalami pre-eklampsia, terapi pengobatan yang biasa dianjurkan adalah mengurangi tekanan darah dengan diet makanan, mengurangi stress, cukup tidur atau meditasi. Bisa juga diberikan obat penenang agar ibu hamil tenang dan istirahat yang cukup. Namun apabila sudah cukup bulan, dianjurkan untuk melakukan persalinan agar menghindari terjadi keadaan yang membahayakan ibu dan janin, misalnya kejang.
Anemia
Anemia juga biasa dialami oleh ibu hamil. Hal ini umumnya disebabkan adanya kekurangan zat besi. Pada kehamilan awal, disarankan untuk memeriksa darah, apakah ibu mengidap anemia atau tidak.
Gejala Anemia, diantaranya :
  • Cepat lelah
  • Wajah pucat
  • Sulit bernapas
  • Seperti ingin pingsan
Faktor resiko :
  •  Ibu hamil yang kurang nutrisi
  •  Ibu hamil yang sulit makan karena mual dan muntah
  •  Kehamilan kembar
  •  Kehamilan dengan jarak yang berdekatan dengan kehamilan sebelumnya
Bagaimana mengatasinya?
Apabila ibu hamil mengalami anemia atau tidak, lebih baik mengkonsumsi vitamin zat besi yang disarankan Dokter SpOG untuk mengatasinya. Selain itu bisa dibantu dengan makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, bayam dan buah-buahan kering.
Gestational Diabetes
Ada lagi komplikasi kehamilan yang disebut Gestational Diabetes, yaitu kehamilan dimana ibu hamil mengalami kadar gula darah yang tinggi karena tubuh tidak cukup memproduksi cukup insulin.  Insulin adalah sebuah hormon yang dibuat oleh pankreas yang membuat sel merubah gula menjadi energi atau bahan bakar yang berguna. Apabila diabetes saat hamil tidak diobati, akan mempengaruhi janin. Bayi akan lahir dengan berat berlebih atau besar.
Siapa saja yang bisa mengidapnya?
  • Ibu hamil yang sebelumnya sudah mengidap diabetes
  • Kegemukan
  • Ibu hamil di usia matang
  • Ibu hamil dengan riwayat diabetes dalam keluarga
Gejalanya :
  • Rasa haus dan lapar yang berlebihan
  • Sering buang air kecil
  • Kenaikan tekanan darah
  • Gula dalam urin
  • Kelelahan
Bagimana mengatasinya?
Caranya dengan diet ketat untuk mengurangi berat badan, olah raga teratur dan kontrol gula darah secara teratur.